Selasa, 30 September 2008

Budidaya ikan gurame


Budidaya ikan gurame merupakan salah satu usaha yang dapat ditekuni. Nilai ekonomi ikan gurame cukup tinggi, lebih baik dibandingkan ikan air tawar lainnya, seperti ikan mas dan ikan mujair. Keuntungannya cukup menjanjikan, bisa mencapai tiga kali lipat dari modal.

Salah satu lokasi budidaya ikan gurame terdapat di Sukabumi, Jawa Barat. Salah seorang diantara petani ikan gurame adalah Deni Rusmawan. Untuk mencapai lokasi budidaya ikan gurame di Sukabumi dari Jakarta dapat melalui jalan Tol Jagorawi, keluar di pintu Tol Ciawi, lalu mengambil arah ke kota Sukabumi, tepatnya di Jalan Bhayangkara.

Proses budidaya ikan gurame di tempat ini dimulai dari seleksi indukan, pemijahan, pendederan hingga pembesaran. Indukan ikan gurame dipilih yang telah berusia lebih dari tiga tahun, dan sudah matang gonad, sehingga siap untuk pemijahan.

Syaratnya, sperma induk jantan dan indung telur induk betina banyak dan berkualitas. Pemijahan ikan gurame dilakukan di kolam khusus. Setiap satu induk jantan dapat membuahi tiga induk betina. Di kolam khusus ini disediakan jerami berbentuk lorong, sebagai sarang induk betina.

Setelah seminggu dikawinkan, induk ikan gurame betina akan bertelur. Usia produktif ikan gurame ini bisa mencapai 10 tahun. Di kolam ini dipelihara ikan gurame jenis soang dan blue safir. Kedua jenis ikan gurame ini lebih tahan terhadap penyakit dan perubahan cuaca yang ekstrim.

Bibit ikan gurame yang dihasilkan sudah dapat dipasarkan mulai dari usia dua minggu hingga tiga minggu, dengan ukuran dua hingga tiga centimeter. Harganya berkisar 400 hingga 500 rupiah per ekor. Pembesaran ikan gurame dilakukan dengan cara sederhana.

Ikan diberi makan tiga kali sehari. Takaran pakannya sekitar tiga persen dari berat tubuh ikan. Selain itu diberi makanan tambahan berupa daun talas. Bibit ikan gurame yang dihasilkan dijual kepada petani keramba di Waduk Jatiluhur dan Waduk Cirata, Jawa Barat.

Sedangkan ikan gurame besar dengan bobot sekitar setengah kilogram per ekor dipasarkan ke wilayah sekitar Sukabumi, Banten dan Jakarta. Harganya berkisar 20 ribu hingga 25 ribu rupiah per kilogram.

Untuk memperkokoh bisnis ikan guramenya, Deni bergabung dalam asosiasi pembudidayaan dan pengusaha gurame se Kabupaten Sukabumi. Melalui asosiasi tersebut, ikan gurame hasil budidaya deni dipasarkan hingga ke daerah di luar Pulau Jawa, seperti Bali, NTB dan Sulawesi. (Helmi Azahari/Dv/Ijs)

2 komentar:

taufik mengatakan...

alhamdulillah,,,djinoe SUPM N Ladong Kadjeut Takalon melalui Internet tapi leubeh droeh lom menye masalah pendidikan dan kegiatan di kampus tapeulengkap lom beserta fhoto djieh. ok teurimoeng geunaseh....wasalammm angkatan XXI

mufakkir (STP 44) mengatakan...

allamdulillah supm ladong ka geu peutubit bacut tentang wawasan perikanan../
tp alangkah lebeh gotlom diperbanyak lagi isi yang mengenai perikannan....dengan menanbahkan jumlah halaman tiap tiap pembahasan...

trims..smgoga supm ladong tetap majuu